Friday 17 February 2012

CINTA TIDAK HARUS BERBENTUK BUNGA...

aku mencintai suamiku kerana sifatnya yang semulajadi dan aku begitu menyukai persaan hangat yang muncul dalam hati ketika bersandar di bahunya yang bidang.

tiga tahun dalam alam percintaan, dan dua tahun dalam alam perkahwinan, harus akui bahawa aku mulai rasa bosan dan lelah dengan kehidupan berumahtangga dengannya dan alasan-alasan mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

aku seorang wanita yang berjiwa sentimental dan benar-benar sensitif serta beperasaan halus. aku merindui saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan belaian.tetapi semua itu tidak lagi aku perolehi. suamiku jauh berbeza dari apa yang aku harapkan dulu. rasa sensitifnya kurang. dan ketidakmampuannya dalam mencipta suasana yang romantis dalam perkahwinan kami telah memusnahkan semua harapan tentang kehidupan cinta yg ideal.

"suatu hari aku beranikan diri untuk menyatakan keputusan untuk bercerai.

"mengapa?",dia bertanya dengan terkejut.

"aku lelah,kamu tidak pernah memberikan cinta yang aku inginkan"

dia diam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, nampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

kekecewaan aku semakin bertambah, seorang lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang dapat aku harapkan dari dirinya?

dan akhirnya dia bertanya,"apa yang dapat aku lakukan untuk mengubah fikiranmu?".

aku menatap matanya dalam-dalam dan menjawap dengan perlahan, "aku ada satu pertanyaan, jika kau dapat menemui jawapannya, aku akan mengubah fikiranku: seandainya, aku menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kau memanjat gunung itu, kau akan mati, apakah kau akan melakukannya untukku?"

dia termenung dan akhirnya berkata," aku akan memberikan jawapannya esok."

hatiku langsung gundah mendengar reaksinya. keesokkan paginya, suamiku tiada dirumah,dan aku menemui selembar kertas dengan coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi air susu hangat yang bertulis..

"sayang aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu,tetapi izinkan aku menjelaskan alasannya."

kalimat pertama ini menghancurkan hatiku. aku lantas terus membacanya.

"sayang, kau biasa menggunakan komputer dan selalu menghadapi masalah kerosakkan progrem di dalamnya dan akhirnya kau menangis di depan monitor. aku harus memberikan jari jemariku supaya dapat membantumu dan memperbaiki programnya".

"kau selalu lupa membawa kunci rumah ketika keluar rumah, dan aku harus memberikan kakiku supaya dapat menendang pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang".

"kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu sesat di tempat-tempat baru kamu kunjungi, aku harus menunggu dirumah agar dapat memberikan mataku untuk mengarahkan jalan untukmu".

"kamu selalu kelelahan pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulan, dan aku harus memberikan tanganku untuk memicit kakimu yang kebas".

"kamu seorang yang selalu diam dirumah, dan aku khuatir kamu akan menjadi 'aneh'. dan aku harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburkan dirumah atau meminjamkan lidahku menceritakan hal-hal lucu yang aku alami".

"kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesihatan matamu, aku harus menjaga mataku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong memotong kukumu dan mencabuti ubanmu".

"tanganku akan memegang tanganmu,membimbingmu menyusuri pantai, menikmati mataharipagi dan pasir yang indah".

tetapi sayangku, aku tidak akan mengambil bunga itu untuk mati.kerana, aku tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."

"sayangku aku tahu di luar sana ada banyak orang yang mampu mencintaimu lebih dari aku mencintaimu".


mengambil iktibar dari cerita ini....
(copy paste)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...